Orangtuaku,adalah dua orang yang paling berharga di hidupku. Tanpa mereka aku bukanlah apa-apa.Merekalah yang selalu menyayangi segala kekuranganku, menerima dan memaklumi segala kekeliruan yang seriing aku lakukan.
Saat ini aku begitu merasakan bagaimana berartinya mereka.
Saat aku harus jauh dari mereka, berjarak ribuan mil, dan menjalani hari di
pulau yang berbeda. Itu semua begitu sulit awalnya, tapi setelah sebulan
menjalani hidup di tanah perantauan ini aku mulai terbiasa, terbiasa tidak
bersama mereka.
Sampai pada hari ini, aku mendapat kabar yang mengejutkan,
ayahku jatuh sakit, dan harus dirawat di rumah sakit. Hatiku begitu pilu, tak
percaya mendengar kabar ini. Tapi inilah yang terjadi. Hati ini begitu sulit
menerima kenyataan, hati ini begitu takut, takut sekali, dan banyak hal yang
kini aku sesali. Aku begitu menyesal, aku merasa dulu waktuku bersama mereka
banyak aku sia-siakan. Aku merasa belum menjadi seorang anak yang baik untuk
mereka, aku belum berbuat pap-apa untuk mereka. Bapak, Ibu, maafkan aku, yang
saat ini harus jauh dari kalian. Ini semua aku lakukan demi harapan dan
cita-cita kita selama ini. Harapan agar aku menjadi seoang wanita yang mandiri,
pintar, dan bisa bermanfaat untuk sesama.
Bapak, maafkan aku ya, saat Bapak sakit seperti sekarang ini
aku tak bisa menjaga Bapak seperti waktu-waktu yang telah lalu. Bapak lekas
sehat ya, dan jadilah penyemangatku lagi. Hanya Bapak yang mampu menyemangatiku
hingga aku tidak takut menghadapi tantangan seperti apapun.
Ibu, jaga Bapak di sana ya. Tunggulah anakmu ini, suatu saat
nanti aku pasti pulang, dan aku ingin merengkuh kalian. Semoga kalian selalu
dalam lindungan Tuhan, hari ini, esok, dan seterusnya, hingga saatnya kita
bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar